Pages

Wednesday, October 10, 2012

Bukan Balita Lagi



Hari ini, status balita kau tanggalkan, nak..Welcome di dunia anak-anak yang penuh dengan keceriaan. Tepat 5 tahun usiamu kini. Tak terasa begitu cepat waktu berjalan.

Sepertinya baru kemarin, saat mama dan papamu berpelukan bahagia saat mendapati dua strip di test pack untuk tes kehamilan. Betapa kasih Tuhan begitu luar biasa menghadiahkan kehadiranmu dalam keluarga kita, nak..Masa-masa sulit kehamilan, dimana flek pernah mama alami di usia kandungan 3 bulan, seolah terlewat dengan tawa bahagia kelahiranmu ke dunia.

Anak lanang, boy..kau sandang kini. Bukan bayi, batita atau balita lagi. Di pundakmu telah banyak tanggung jawab yang harus kau pikul, seiring dengan keceriaan duniamu saat ini. Dunia sekolah, dimana kamu banyak belajar dan selalu ingin tahu. Dunia anak yang polos, ceria dan spontan juga harus kau nikmati dengan penuh kebahagiaan. Apapun itu, akan semaksimal kami lakukan untukmu, sayang..demi tumbuh kembangmu yang terbaik. Mungkin tidak dengan materi semata, namun kasih dan sayang kami lebih dari yang kau ketahui.

Ah, ya..di ultahmu yang kelima ini, bertepatan pula dengan tiga tahun usaha Wiyono Putro Autoshop. Tepat tiga tahun orangtuamu berjualan ban dan onderdil mobil. Beberapa hari menjelang ulang tahunmu, ada sebuah kejutan yang menggembirakan. Di depan toko ban orang tuamu, ada mobil angkutan ayam potong tiba-tiba lepas bannya. Berhenti di jalan tepat depan toko. Pemilik mobil turun dan memperbaiki. Ternyata dongkraknya kurang kuat, lalu mereka berupaya mendongkrak dengan batu besar sebagai ganjal. Mereka tidak meminta pertolongan kami atau siapapun. Lalu papa berinisiatif menyuruh karyawan untuk membantu dengan dongkrak toko. Lalu beres semuanya. Kami tak berharap imbalan apapun bahkan uang jasa pun tidak kami minta. Karena kami memang murni menolong orang kesusahan. Tak disangka, pemilik mobil mengambil satu ayam dan menyerahkan kepada kami sambil berucap terima kasih. Sungguh tak menyangka. Rejeki selalu datang tanpa diduga. Jadi, ayam itu disembelih sebagai lauk menemani nasi kuning yang dimasak ibu khusus di hari ultahmu kan, nak..surprise yang menggembirakan.

Masih lekat dalam ingatan, perkembanganmu dari masa ke masa sayang. Senyum pertamamu, saat usiamu 3 minggu. Betapa bahagianya mama melihat senyummu yang amat manis. Kamu mulai bisa diajak bercanda, dan tawamu selalu menggemaskan. Polah tingkahmu begitu reaktif. Lalu kau mulai tengkurap saat tiga bulan. Usia lima bulan, kau mengebut di kendaraan pertamamu, baby walker. Senyummu tak henti-henti sambil menjerit kesenangan. Ah..betapa lucunya. Tau nggak, baby walker itu jadi alasan mama untuk bisa berlama-lama menyuapimu karena saat digendong, tingkahmu tak pernah bisa berhenti saat disuapi. Pernah makanannya tumplek blek kena tanganmu yang tidak bisa diam saat digendong. Jadi, selain untuk melatih kaki-kakimu dan merangsangmu supaya bisa lekas duduk, baby walker membuatmu agak kalem makan karena perhatianmu full dengan mainan. Tentunya sambil kaki mama menahan baby walker itu supaya kamu tidak ngebut sana sini saat makan.

Olala..mama terkejut saat usiamu menjelang 6 bulan, kamu sudah bisa duduk sendiri tanpa menumpu. Betapa menyenangkannya. Mama selalu membaca buku-buku tentang perkembangan bayi dari masa ke masa dan mama selalu menghubungkannya dengan perkembanganmu, sayang..apakah semuanya baik-baik saja, apakah normal, apakah ada yang janggal, mama selalu memantau supaya tidak kecolongan. Imunisasi pun selalu diberikan sesuai perkembangan umur tepat waktu.

Saat usia 7 bulan, kamu begitu lincah merangkak. Bahkan mama pernah kehilanganmu, mencari-cari ternyata kamu sudah berada dekat kompor gas di dapur. Waduh..cepat sekali merangkaknya. Pembawaanmu riang, tak pernah bisa diam. Selalu tertawa dan membahagiakan. Kamu juga jarang sakit. Paling pilek atau batuk dan panas. Tapi bersyukur, sejauh ini kamu selalu sehat dan kalaupun sakit selalu cepat sembuhnya. Ah..semoga itu berlanjut hingga kamu dewasa, ya nak..

Usia sebelas bulan, kamu sudah bisa berjalan. Tiga langkah pertamamu, kamu berteriak kegirangan sambil tertawa. Kamu terjatuh, namun bangkit lagi. Selalu dan selalu begitu hingga akhirnya kamu lancar berjalan. Kamu tipe pantang menyerah, nak..mama suka.

Usia 1,5 tahun kamu sudah lancar berjalan dan berlari. Mulai senang bicara dan menyanyi. Semua lagu anak mulai kau hafal. Ada beberapa yang belum jelas pengucapannya..lucu selalu..

Saat usiamu dua tahun, tepat di hari ulang tahunmu, kamu ditanggap semua keluarga besar dari kakung dan uti sayang. Hampir dua puluh lagu anak-anak kau nyanyikan secara medley. Aih..menyenangkan. Semua tertawa, gembira dan bahagia. Kamu memang pandai membawakan suasana, nak..

Tiga tahun, kamu mulai belajar naik sepeda. Masih yang roda empat. Pelan namun pasti. Kamu menyukainya. Mulai masuk sekolah PAUD. Mulai memahami apa arti belajar.

Usia empat tahun lebih 2 bulan, kamu mulai bisa naik sepeda roda dua. ah..nggak nyangka, secepat itu kamu bisa melakukannya. Padahal awal-awal dua roda pembantunya dilepas, kamu tampak masih kagok dan belum seimbang. Seringkali terjatuh dan agak takut. Namun kami menguatkannya, dan ternyata di hari ketiga belajar, kamu sudah berhasil menaikinya dengan lancar. Jatuh beberapa kali, kau terbangun lagi pantang mundur. Hebat. Mama bangga dengan jiwa pantang menyerahmu.

Lalu, di hari ini..tepat lima tahun usiamu. Setelah masuk TK kecil, kamu bertumbuh dengan segala cinta. Ya, kami sangat menyayangi dan mencintaimu, nak..apapun yang menjadi segala cita dan cintamu akan kami dukung sepenuh hati, semaksimal kemampuan orang tuamu. Kami selalu berharap, Tuhan memberikan berkat dan rahmat yang senantiasa menjadikanmu anak yang baik, taat pada Tuhan dan orang tua, bertanggung jawab, rajin, mengerti segala tugas dan kewajiban. Menjadi anak yang mempunyai sikap dan prinsip yang bisa dipertanggung jawabkan. Menjadi anak yang tahu etika, estetika dan logika. Semuanya..demi masa depan yang lebih baik dari sekarang.

Akhirnya, dengan penuh cinta kami ucapkan selamat ulang tahun, Andro sayang..semoga panjang umur and yang terbaik untukmu selalu..

Saturday, October 6, 2012

Geliat Ibu-Ibu Di TK Theresia Gunung Kidul


Sejak Andro, anak saya masuk TK kecil, kegiatan baru dimulai. Mulai dari bangun pagi, ke tukang sayur, memasak sarapan, memandikan anak sampai berbagi tugas dengan suami untuk menyiapkan seragam dan menyuapi si kecil saat saya mandi. Semuanya serba cepat dan harus tepat waktu. Maklum, jarak rumah dan sekolah cukup jauh, jadi saya harus memprediksi berapa menit harus berangkat sehingga sampai sekolah tidak terlambat.

Sampai sekolah, di ruang tunggu biasanya sudah berkumpul para ibu muda yang mengantar jemput anaknya. Ada yang mengantar langsung pulang seperti saya, ada yang mengantar hingga menunggu di ruang tunggu sampai tiba waktunya anak pulang. Biasanya kami saling bertegur sapa dengan memakai predikat nama anaknya, seperti saya dipanggil mama Andro, kemudian saya memanggil dengan nama anaknya masing-masing seperti mama Tita, mama Jalu, mama Metta, mama Brian, dan lain-lain. Jarang yang menyebut nama asli dari para ibu ini, bahkan seringkali nama aslinya tidak tahu, lebih ngetop nama anaknya. Hehehe..

Dari kumpulan para ibu ini, saya jadi sering dapat banyak info terutama dari ibu-ibu yang menunggui anaknya. Seperti misalnya anak saya pulang lebih cepat dari jadwal saat ada kegiatan extrakurikuler, tak jarang mereka mengirim sms atau telepon bahwa anak saya sudah waktunya dijemput. Kemudian, tiap hari jumat ada kegiatan arisan dari ibu-ibu ini plus iuran sosek untuk dana yang dikeluarkan jika sewaktu-waktu ada ibu-ibu yang sakit atau kena musibah sehingga perlu ditengok. Kegiatan baru ini terasa begitu menyenangkan. Mendapat teman baru dan hal-hal baru yang mengasyikkan seperti kemarin ada acara lutisan di ruang tunggu. Yang mencengangkan adalah inisiatif dari beberapa ibu yang rela membawa cobek dan membuat sambal di sana. Ada yang sukarela membawa mangga, belimbing, bengkuang, timun yang beberapa adalah hasil dari kebun sendiri. Ada juga yang membawa rempeyek dan makanan lainnya. Seru..saya ikut menikmati hehe..

Ternyata oh ternyata, para ibu-ibu ini sebagian besar fesbukers lho..kami saling add akun masing-masing dan lucu-lucuan saat komentar di status masing-maing. Termasuk aksi lutisan ini akan di upload di facebook. Hihi..lucu ya..

Lalu, karena tiap hari kamis dari sekolah ada acara makan-makan untuk anak-anak sekolah yang dananya disubsidi dari sekolah, namun yang menyiapkan orang tua murid, maka semakin terjalin keakraban diantara para ibu-ibu ini. Apalagi yang satu kelompok menyiapkan makanan. Ada yang memasak bareng-bareng. Ada yang pesan sesuai dengan menu yang telah ditentukan pihak sekolah. Kelompok saya kebagian jatah menyiapkan menu bakso dan buah di bulan September ini. Satu kelompok lima orang. Sebulan sebelumnya, kami sudah rapat bakso haha..istilah yang kami gunakan untuk merembug hal ini. Komitmennya, kami akan pesan di warung bakso yang cukup ternama, kemudian dananya menyesuaikan, jika kurang ya kami tomboki bareng-bareng, trus jika makanannya sisa ya kami bagi bareng-bareng. Hehe..sedap..

Banyak suka dan duka yang telah kami lalui. Tapi lebih sering banyak sukanya. Saling bertukar info, mengunjungi orang sakit dan saling curhat perihal anak sampai suami masing-masing. Seru..gerrr...kalau ada cerita yang lucu. Misalnya cerita tentang sifat suami masing-masing. Ada yang bangga cerita kalau suaminya tipe romantis, yang sehari bisa sms istrinya berkali-kali padahal nanti ketemu juga di rumah, ada yang suaminya tipe cool, dari jaman pacaran sampai sekarang jadi suami nggak pernah bilang I love you. Hahahaha..ada-ada saja. Untung suami saya sedang-sedang saja. Walaupun pendiam, tapi pernah bilang I love you hihi..

Yah..ini dunia baru bagi saya. Dunia yang penuh warna. Dunia yang apa adanya dan tetap harus ceria walau sekarang posisi saya adalah orang tua. Yang punya tugas mendidik anak sekuat tenaga, memberikan yang terbaik untuknya. Istilahnya, walaupun sudah jadi orangtua, urusan gaul tetep..cuma ya beda seperti saat masih gadis dulu. Sekarang prioritas utama adalah keluarga, bergaul hanya sampingan itupun dilakukan denga waktu seefisien mungkin. Kalau saat masih gadis, bergaul punya peran lebih besar untuk mencari teman dan syukur-syukur dapat jodoh pendamping hidup membina keluarga hehe..