Gendhuk sayang, sedang apa di surga..
Ah, rasanya engkau masih ada di
perut mama. Waktu yang singkat mampu menumbuhkan cinta yang teramat dalam,
sayang..
Telah terbentuk angan, jika
engkau lahir nanti, apa-apa saja yang akan mama siapkan. Tahu nggak, kakakmu
sangat antusias sekali saat mengetahui
kehadiranmu di perut mama, sayang..Berkali-kali perut mama diusap-usap penuh
kasih sambil mengajakmu bicara..
“Mama, besok kalau gendhuk lahir
pasti lucu ya, rambutnya dikuncir dua,
hihi..”
Mama tersenyum, turut berbahagia
saat membayangkanmu, sayang..Memang, jenis kelaminmu belum terlihat laki-laki
atau perempuan, namun kakakmu sangat yakin kalau engkau seorang perempuan dan
dinamainya gendhuk. Lalu, kakakmu yang sangat hiperaktif ini, biasanya paling
suka mengajak mama berguling-guling, namun sejak mama bilang ada dirimu di
perut mama, mas Andro mau menghentikan kebiasaannya itu dengan mengelus perut
mama dan mengajakmu bicara..aih…
Gendhuk sayang..
Sejak 2 minggu mama telat haid
dan dengan test pack mama dinyatakan positif hamil, mama dan papa sangat senang
sekali. Terbayang mas Andro yang sekarang berusia 5 tahun, sebentar lagi akan
memiliki seorang adik. Segera mama membeli susu untuk ibu hamil. Semua makanan
yang menjadi pantangan bagi ibu hamil seperti tape, nanas, daging kambing,
merica, daun papaya, pepaya muda, buah impor jelas mama jauhi. Hampir setiap
hari mama mengkonsumsi pisang yang mengandung asam folat, sangat baik untuk
perkembangan otak janin selain vitamin yang diberi oleh dokter.
Di awal-awal sejak positif, mama
sering mual dan pusing. Hal yang sama mama rasakan saat mengandung mas Andro
dulu. Namun mama ingat, rasa ini belum begitu parah seperti saat mengandung mas
Andro dulu. Dulu, hampir setiap pagi mama muntah saat 3 bulan pertama. Sedangkan
saat mengandungmu, mama hanya muntah 2 kali. Obat dari dokter yang meredakan
rasa mual pun hanya mama minum 2 kali. Tidak begitu parah bukan ?
Gendhuk sayang..
Saat usia kehamilan mama berusia
8 minggu, mama periksa ke dokter kandungan. Saat itu mama di usg, terlihat
kantong kehamilan berukuran 23 mm. Dirimu belum tampak sayang..hal yang berbeda
saat mas Andro dulu, di usia 8 minggu sudah tampak saat di usg. Mama masih
tenang-tenang saja. Mungkin memang berbeda tiap kehamilan.
Lalu, seminggu setelah ke dokter,
mama deg-degan luar biasa saat mendapati flek berupa lendir coklat saat mama
buang air kecil di kamar mandi. Terbayang kembali saat mengandung mas Andro
dulu, hal yang sama mama alami. Namun, usia kandungan dulu sudah lebih dari 3
bulan yang dimungkinkan janin sudah melekat erat di rahim. Hingga saat itu,
mama diberi obat penguat kandungan Premaston, flek bisa berhenti dengan
sendirinya setelah keluar kurang lebih sepuluh kali.
Maka, mama bergegas ke dokter.
Usia kandunganmu saat itu 9 minggu, sayang..Ukuran
kantong rahim bertambah menjadi 30 mm. Namun lagi-lagi janin belum tampak saat
di usg. Dokter mengatakan ada perkembangan, namun belum begitu bagus. Mama
mencoba untuk tidak terlalu mengkhawatirkannya. Semuanya pasti baik-baik saja.
Lalu mama diberi resep oleh dokter obat penguat kandungan Premaston. Mama menebus
obat itu di apotik, diberi Prestenol. Mama bertanya kepada petugas apotik, di
resep Premaston kenapa diberi Prestenol. Katanya sama saja. Lalu mama
googling ternyata memang kandungan obat
itu sama hanya beda merk saja. Premaston dari Firma, Prestenol dari perusahaan
yang beda.
Segera mama mengkonsumsi obat itu
2 kali sehari sesuai petunjuk dokter. Sampai seminggu mama meminum obat itu,
flek mama tidak berhenti malah semakin lama semakin banyak seperti menstruasi.
Mama mulai curiga, there is something wrong. Memang, selama mama mengalami
flek, mama tetap bekerja tidak melakukan bed rest full tanpa melakukan apa-apa.
Hanya mama selalu berbaring dan tidur siang saja. Setelah itu tetap melakukan
aktivitas seperti biasa, berjalan dan kadang-kadang naik motor. Mama pikir, ini
flek biasa dan dokter juga tidak menyarankan untuk bed rest karena waktu
mengandung kakakmu dulu, mama juga tetap bekerja seperti biasa, malah lebih
berat dari sekarang.
Lama-lama mama mulai khawatir
saat darah mulai mengalir seperti menstruasi. Perut mulai kejang dan mulas
seperti akan melahirkan. Dan mama semakin shock saat gumpalan darah kecil mulai
keluar saat mama buang air kecil. Saat itu mama mulai berpikir untuk segera ke
dokter. Namun, belum sempat mama ke dokter, tiba-tiba mama mengalami pendarahan
cukup hebat, sayang..dirimu mulai keluar satu persatu berupa gumpalan darah
dari kecil hingga cukup besar sebesar kepalan tangan. Mama semakin panik.
Beberapa waktu mama berada di kamar mandi mengalami situasi seperti melahirkan.
Lemas rasanya. Mama terhuyung dari kamar mandi dan segera di bawa papa ke rumah
sakit.
Di ruang IGD rumah sakit, mama di
tensi ternyata tekanan darah mama 80/60. Rendah sekali mungkin karena shock.
Segera mama diinfus dan perlahan mulai normal tekanan darahnya. Lalu dengan
ambulance mama dibawa ke rumah sakit yang lebih lengkap di Jogja. Saat di usg,
dokter menyatakan bahwa janin sudah keluar dan tingal beberapa jaringan yang
masih tertinggal di rahim sehingga mama harus menjalani kuret untuk
membersihkan sisa-sisa gumpalan itu. Ah..mama menangis harus kehilanganmu,
sayang..maafkan mama karena gagal menjagamu dengan baik. Hiks..
Gendhuk sayang,
Mama dibius total saat menjalani
kuret oleh dokter kandungan di Jogja. Mama merasa melayang, tidak merasakan
sakit apapun. Ketika mama tersadar, semuanya telah selesai dikerjakan. Seperti
mimpi. Ya, semuanya seperti mimpi.
Mama mencoba bertanya kepada
dokter apa yang menyebabkan keguguran ini, dokter mengatakan faktor usia. Ah,
ya..mama sudah 34 tahun dan hampir 35 tahun. Dari pengetahuan yang mama
baca, usia kehamilan di atas 33 tahun
memang cukup beresiko tinggi terhadap ancaman keguguran. Banyak
factor penyebab keguguran diantaranya kelainan kromosom, letak plasenta, virus,
bibit kurang baik, kecapekan, leher rahim lemah, alkohol dan merokok, narkoba,
dan lain sebagainya. Namun tidak menutup kemungkinan, ada pula yang hamil diatas 35 tahun namun
melahirkan bayi yang sehat pula dan kehamilannya baik-baik saja. Ah..pertambahan usia memang
mempengaruhi keadaan fisik seseorang, termasuk kualitas sel telur dan sperma.
Hm..sekarang mama pasrah, tetap
berusaha jika Tuhan memang mengijinkan untuk memberi lagi seorang adik untuk
kakakmu, sayang..Tidak ada trauma, semua sudah menjadi kehendak-Nya. Mama
ikhlas menjalaninya. Tuhan pasti punya rencana indah dari semua peristiwa ini.
Amin.