Pages

Saturday, February 20, 2016

Sekilas Info Tentang Mak Ika Kuntjoro


Wuih.. judulnya pelit amat ya, cuma sekilas.. hehehe.. tentu ada kronologisnya kenapa bisa  begitu. Yup, baru hari ini, jam 10 kurang sedikit, di rumah makan Sego Simbok Jogja, saya bertemu  sosok humble ini di dunia nyata. Ini kali pertama saya bisa ikut acara arisan ilmu KEB Jogja dan tentu saja pertama kali bertemu dengan mak Ika dan teman-teman KEB Jogja yang lain. Ah, senangnyaaaa...

Jujur, saya sudah mendengar nama Ika Kuntjoro cukup lama di dunia maya, apalagi saya juga sempat membaca blog teman-teman KEB Jogja yang silih berganti menuliskan tentangnya. Sempat terbersit tanya, ada apa gerangan dengan sosok mak Ika Kuntjoro ini.. lagi pada ikutan giveawaykah..atau memang mak Ika ini lagi ngehits bingit sampe banyak orang nenuliskannya. Lalu terjawab sudah misteri ini karena ternyata ada cerita di balik arisan ilmu emaks KEB jogja. Namanya arisan blog. Jadi siapapun yang namanya keluar dari kocokan, berhak ditulis oleh teman-teman arisan blog yang lain. Ide briliant. Dan saya kebagian menulis tentang blio ini di akhir deadline. Yang mana saya tahu ada aturan main ini di hari perdana saya ikut arisan, dan diberitahu hari ini terakhir deadline. Tergopoh-gopoh saya menulis dengan mencari info sekilas-sekilas dari blog teman-teman yang sudah menuliskannya lebih dulu. Maafken jika kurang memuaskan heheheh.. 

Maklum, dari acara yang kelar sekitar jam setengah satu di Sego Simbok tadi, saya sampai Jogja lantai 2, alias nyampe di pucuk gunung South Mountain jam setengah empat. Tentu karena saya sedikit mampir dulu ditambah jalanan yang cukup  macet menuju sana. Harap maklum ihiiyy..

Kembali ke Mak Ika Kuntjoro yang sedang dibahas, kesan pertama yang saya tangkap saat bertemu adalah orangnya baik, ramah dan low profile. Prestasinya? Segudang ternyata. Beribu kata ckckck.. bolehlah dianugerahkan padanya. Yang sedikit saya dengar dan tahu, mak Ika ini sering menang lomba blog, beberapa tulisannya juga nembus media, jago food photography, bertangan dingin mengadakan event, punya usaha pula, plus tentunya menjadi seorang ibu. Itu baru sedikit yang saya tahu lho, tentunya kehebatan lainnya banyak yang saya belum tahu. Wow kan..

Mengintip blognya, mak Ika ini punya gaya bertutur yang mengalir, mudah dipahami dan tentunya bermanfaat. Kontennya beragam dari kuliner, bisnis, anak, dan traveling. Namun, kebanyakan postingannya tentang kuliner baik berupa resep-resep makanan yang dibuatnya ataupun review tempat rumah makan. Asyiklah pokoknya untuk urusan perut.

Yang pasti, dari sosok mak Ika, saya banyak belajar tentang konsistensi, ketulusan dan totalitas dalam berkarya. Semua yang dikerjakan dengan sedikitnya ketiga hal tadi tentu akan membuahkan hasil di kemudian hari. Akhir kata, sukses selalu mak Ika, dan teruslah menginspirasi sesama. Senang bisa mengenalmu, Mak Ika..

 

Tamu Bulanan Datang di Saat Tidak Tepat


Ea..saya sebenarnya lagi H2C alias harap-harap cemas. Wanita kebanyakan biasanya was-was dan dag dig dug gak karuan jika tamu bulanan yang ditunggu tak kunjung tiba. Eits..tamu bulanan yang dimaksud ini siapa ? Bang Toyib..? *gagal paham*

Ummm..itu loh..tamu bulanan tiap wanita yaitu haid alias menstruasi. Saya lagi bingung bin masgyul, karena because tamu bulanan datang lagi di luar siklus haidnya. Begini kronologisnya. Saya terbiasa mencatat dan mengingat-ingat tanggal pertama haid saya. Jadi, saya sudah tahu schedule atau jadwal atau siklus haid saya yang rata-rata 24 hari dari hari pertama mens. Jadi, misalnya saya mendapat haid di tanggal 2 Februari 2016, maka bisa dipastikan saya akan haid lagi di tanggal 26 Februari 2016. Sebulan 2 kali haid ? Memang..siklus haid saya terbilang pendek dari rata-rata siklus haid 28-35 hari. Siklus haid saya teratur, hampir selalu tepat waktu. Kalaupun telat palingan sehari dua hari. Bahkan pernah juga maju sehari. Rajin ya..on time, bo..

Trus, biasanya lama haid saya berkisar antara 4-6 hari selesai. Hari 1-3 biasanya sedang banyak-banyaknya. Dan harus siap dengan resiko tembus apalagi kalau pakai celana atau rok putih..ealah.. Maka dari itu saya selalu prepare dengan stok pembalut bersayap yang cukup banyak. Gak harus yang slim, yang penting anti tembus dan tidak mudah bergeser. Kalau kebetulan pas nggak pake yang bersayap, sudah pasti tembus dah..karena mudah bergeser dan kisut..*aih bahasanya..*

Hipotesa

Jadi, kemarin tanggal 2 februari kan saya dapat mens hari pertama. Tanggal 7 itu sudah bersih. Biasanya memang hari keenam sudah bersih. Lha kok ndelalah, tanggal 10 februari saya medapat mens lagi. Ini aneh, jelas aneh di luar kebiasaan dan di luar jadwal. Biasanya tanggal segitu itu jadwalnyan masa subur alias ovulasi yang ditandai dengan keluar lendir putih bening itu. Tapi kenapa ini merah darah dan jumlahnya cukup banyak seperti mens lagi..? Hiks..saya kaget. Ada apa sebenarnya..? Saya lalu browsing mencari informasi sebanyak-banyaknya. Ada banyak pendapat tentang kelainan jadwal ini, diantaranya :
  1. Stress
  2. Kecapekan
  3. Pengaruh hormon
  4. Ada myoma
  5. Gejala kanker serviks
  6. Ada infeksi rahim
  7. Peluruhan dinding rahim
Saya ingat-ingat, mungkin saya kecapekan. Atau mungkin hormon saya sedang tidak seimbang, lha wajah saya juga keluar jerawat tuh..bisa jadi hormon kan..Apalagi riwayat saya pernah keguguran karena ketidakseimbangan hormon. Trus setiap hamil pasti mengalami flek sampai pendarahan. Kalau kemungkinan nomor 4-7..aduh..terus terang saya takut. 

Saya mencatat, darah yang keluar di luar siklus ini seperti darah mens, berwarna coklat, sebagian ada yang menggumpal sedikit. Kadang keluar banyak, kadang flek saja. Tapi kok nggak berhenti-henti ya..Kalau mens, harusnya tanggal 16 sudah berhenti darahnya. Tapi ini belum. Maka tanggal 17 februari, saya periksa ke dokter kandungan. Berharap masalah ini cepat selesai.

Sampai di obgyn, dokter melakukan tindakan USG. Sebelumnya saya menceritakan kronologis diatas. Saat di USG, ukuran rahim saya normal. Seharusnya, memang tidak ada kemungkinan no 4-7. Sedikit lega ketika dokter mengatakan mungkin saya capek, stress atau bisa juga karena faktor hormonal. O,ya..saya juga di test pack untuk memastikan bahwa saya tidak sedang hamil. Dan ternyata memang hasil test packnya negatif. Fiuh..

Terapi
Oleh obgyn, saya diterapi untuk minum obat Licostan asam mefenamat, Clonex asam traneksamat dan Biosanbe (Zat besi). Saya browsing, mencari tahu obat apa saja yang saya mium :
  • Licostan Asam Mefenamat : obat pereda nyeri haid, bisa juga digunakan untuk penderita sakit gigi, tapi harus dengan resep dokter karena termasuk obat keras
  • Clonex Asam Traneksamat : obat yang berfungsi menghentikan pendarahan dengan cara mengikat fibrinogen
  • Biosanbe : suplemen Zat besi supaya tidak Anemia
Maka, saya meminum ketiga obat itu dua kali sehari untuk Licostan dan Clonex, dan Bisanbe satu kali sehari. Kata dokter, obat ini tidak boleh digunakan lebih dari lima hari. Jika pendarahan sudah berhenti sebelum 5 hari pemakaian, tidak perlu minum obat lagi. Jika lima hari darah masih keluar, segera periksa ulang. Wah..saya sudah meminumnya sampai hari ini tanggal 19 tapi pendarahannya masih. Duh..semoga segera sembuhlah..doakan saya ya..

Tuesday, January 26, 2016

Berkaryalah dengan Hati



Momong anak sambil jualan di toko :)



Ketika kita berpikir out of the box, ternyata ada banyak peluang yang bisa kita raih yang tak terbayangkan sebelumnya

Ketika kita berani keluar dari zona nyaman, ada banyak marabahaya mengancam..namun anehnya, kita menjadi kuat

Ketika kita mau bersahabat dengan ketidakpastian, ternyata kepastian itu akan datang dengan sendirinya

Quote-quote diatas saya yakini sebagai mantra penguat saat akan melakukan suatu hal baru dalam hidup saya. Seringkali, keraguan dan ketakutan lebih mendominasi pikiran sehingga sukses menggagalkan diri sendiri dari segala rencana. Iya, saya butuh dopping motivasi untuk menguatkan. Untuk meyakinkan diri sendiri bahwa kekuatan pikiran itu luar biasa ampuhnya.

Enam tahun yang lalu, saya dan suami adalah seorang karyawan, buruh biasa di suatu perusahaan. Sepertiga dari waktu hidup kami, habis untuk bekerja. Suami bekerja di pabrik, sedangkan saya bekerja di suatu perusahaan jasa. Jadwal libur suami sesuai dengan kalender Masehi, sedangkan jadwal libur saya adalah hari biasa selain hari Minggu. Yap, hari Minggu adalah hari paling ramai di perusahaan saya bekerja, jadi jika bisa libur di hari Minggu adalah kemewahan bagi saya. 

Alhasil, saya sering kucing-kucingan dengan suami. Bertemu hanya saat di malam hari seusai bekerja. Saat saya off kerja, suami masuk. Saat ia libur di hari Minggu, saya bekerja. Tak pernah bisa menikmati hari libur bersama kecuali salah satu ada yang cuti. Dan itu, terus terang membuat saya lelah. Dan ini semakin kami rasakan saat kami mempunyai anak. Kapan bisa barengan pergi libur ? Pergi malam hari anaknya sudah keburu tidur. Huft..

Walau awalnya hal ini tak terlalu kami permasalahkan, pada akhirnya kami berdua merindukan saat-saat bersama. Merindukan libur bersama tanpa takut dipecat, tanpa takut dimarahi bos, tanpa takut gaji tak cukup untuk hidup sehari-hari, dan tanpa takut lain-lainnya.

Lalu, muncullah ide gila itu. Kami berdua sepakat untuk resign bareng, dan buka usaha bersama. Apa ? Senekad itu ? Disaat suami mulai dipromosikan dan mendapat posisi cukup strategis di perusahaannya, dan disaat saya mulai dinaikkan gajinya ? Yup..kami sudah bertekad !

Apa yang kami punya untuk berani buka usaha sendiri ? Memangnya kami punya modal berapa ? Memangnya kami sudah tahu seluk beluk bisnis ? Memangnya kami sudah tahu apa yang akan kami kerjakan ? Jawabannya adalah : product knowledge kami tentang bisnis nol besar, modal materi kami cuma uang di tabungan sebesar 20 juta rupiah, tapi kami punya kemauan dan tekad untuk berjuang demi suatu perubahan yang lebih baik.

Here we go, kami memilih daerah pinggiran sebagai tempat usaha kami. Bukan di kota besar. Anti mainstream kan..? Memangnya dengan uang 20 juta rupiah bisa buka usaha apa ? Banyak yang meragukan itu, termasuk kami pada awalnya. Antara yakin dan tak yakin,  bisa nggak ya..? Tapi kami percaya, Tuhan selalu beserta kami. Senantiasa memberkati langkah-langkah kami. 

Dalam mimpi pun, kami tak berani terlalu muluk. Namun apa yang kami lakukan, melampaui segala mimpi-mimpi kami. Usaha kami dilancarkan, waktu untuk keluarga bisa lebih fleksibel. Saya bebas melihat tumbuh kembang anak-anak saya setiap saat setiap waktu. Kebetulan, tempat usaha dan rumah tinggal kami satu atap. Lantai atas sebagai toko ban mobil dan onderdil, lantai bawah sebagai tempat tinggal. Jadi, saya bisa memantau pekerjaan dan anak-anak sekaligus. Di sela-sela kesibukan sebagai entrepeneur dan mom of two, saya juga bisa menyalurkan passion saya sebagai blogger. Bukankah hidup ini begitu indah. Saya menikmati setiap waktu yang bisa saya habiskan bersama keluarga.

O ya, di awal buka usaha perjalanan usaha memang tidak mudah adanya. Peran saya dan suami sangat random. Kami belum mampu membayar karyawan, semua kami kerjakan sendiri. Saya menjadi admin, kasir, marketing, debt collector, customer service dan peran lain yang tak terduga. Semuanya harus bisa saya handle. Mau tak mau, saya harus belajar untuk bisa. Pun, suami harus lihai menjadi teknisi, mencari suplier terbaik, marketing, customer service sekaligus pimpinan dari usaha kami. Semuanya cukup mendebarkan namun mengasyikkan. Kami memulai semuanya benar-benar dari nol. Suka dan duka benar-benar kami rasakan bersama.

Pencapaian-pencapaian mulai kami rasakan selangkah demi langkah. Semakin bersemangat ketika Bank mulai mempercayai dengan memberikan pinjaman modal. Kami mulai bisa membayar karyawan yang membantu pekerjaan kami. Pasar mulai bisa kami raih walaupun himpitan kompetitor mulai terasa. Semuanya kami nikmati prosesnya. Segala hambatan dan rintangan selalu kami atasi bersama. Menjaga konsistensi dan kepercayaan pelanggan adalah motto usaha kami yang harus selalu kami camkan. Tak bisa main-main dengan kepercayaan. Hancurlah suatu bisnis jika kepercayaan sudah tidak ada.

Kami harus mau meninggakan zona nyaman kami yang terima gaji setiap bulan saat jadi karyawan. Kami harus mau bersahabat dengan ketidakpastian karena hari ini belum tentu seramai hari kemarin atau sebaliknya. Kami harus mampu berpikir keluar dari kotak jika ingin maju dan dianggap beda dari kompetitor. Kami harus proaktif mencari inovasi-inovasi yang bisa memikat pelanggan kami. Semuanya adalah proses yang harus kami lewati dan nikmati.
Percayalah, selalu ada jalan jika kita mau berusaha. Selalu ada jalan jika kita tahu tujuan kita mau kemana. Selalu ada kemudahan yang menyertai langkah-langkah kita bahkan dari hal yang tidak kita sangka-sangka. Semuanya selalu penuh kejutan. Dan tentunya, membuat hidup selalu penuh warna. Seperti bianglala.

Bertepatan dengan buka usaha di tahun 2009 itulah, saya dan suami mulai belajar membuat blog. Masih blog gratisan sampai sekarang. Suami membuat blog tentang usaha kami. Saya mulai membuat blog pribadi. Jujur, tujuan utama membuat blog awalnya ingin mendapat penghasilan dari Google adsense. Maka saya semangat beternak blog ketika Google approved permohonan adsense saya. Ada empat blog yang saya kelola, semuanya saya pasang Google adsense. Harapannya, bisa dapat dolar sebanyak mungkin...hahaha.. Apakah dari keempat blog itu update selalu..? Hm..kadang-kadang..( kalau sempat )..hehehe..

Maunya sih, semua peran saya sebagai istri, ibu, entrepeneur, blogger semuanya bisa selaras dan seimbang. Tapi kenyataannya ? Tetaplah saya dengan keterbatasan saya. Kemampuan saya ada batasannya. Semangat menyala, tapi tenaga ngos-ngosan. Ya, saya tidak punya ART. Di sela-sela membantu suami di toko, saya juga mengurus dua anak. Satu kelas  2 SD, satu lagi masih 22 bulan dan masih ASI. Jadi ya, antar jemput anak sekolah sambil tetap terima telepon dari karyawan di toko, menyusui anak di toko sudah biasa bagi saya. Yang penting semuanya bisa ke-handle. Walaupun kadang saya lelah namun tetap bahagia .. :)

Tak sengaja, saya mengenal komunitas KEB dari sosial media teman. Lalu terpikatlah saya untuk ikut bergabung. Dan..wow..senangnya saya ketika di approved oleh mak Sari Melati kala itu. Saya merasa diterima dan mendapat rumah nyaman di Komunitas Emak Blogger ini. Di KEB, ada banyak cerita yang mengingatkan bahwa saya tak sendiri. Ada banyak Ibu-ibu, dengan segala kerempongannya mengurus rumah tangga, anak, suami dan bekerja..ternyata punya power untuk memaksimalkan segala potensi dalam diri.


Pemenang lomba blog hampir semuanya member KEB :)

Saya selalu kagum dengan sederet prestasi yang telah diukir dari emak-emak KEB ini. Menang lomba blog, blognya laris manis dilirik brand, diperhitungkan dalam acara-acara blogger, jadi buzzer, penulis buku, ghost writer, writer content dan sederet atribut prestise disandang oleh emak-emak hebat ini.

Jujur saya akui, KEB berperan besar dalam passion menulis saya. Dengan blogwalking, saya terpacu untuk giat menulis lagi. Saya termotivasi juga untuk berani ikut lomba blog. Dari beberapa lomba blog yang saya ikuti, lumayanlah ada yang nyangkut dapat hadiah hiburan. Melalui teman blogger dari KEB juga, saya dan anak saya bisa masuk majalah Ayahbunda tentang testimoni ASI. Banyak hal yang bisa saya dapatkan dari menjadi bagian komunitas KEB ini. Berupa materi ataupun ilmu, semuanya memperkaya jiwa saya. Terasa sekali aura di KEB yang saling mendukung antar member yang beragam itu, adem ayem dan jauh dari bullying. Dan saya merasa, di KEB ini tidak ada diskriminasi sekalipun latar belakang membernya berbeda-beda. Perbedaan yang ada justru menjadi kekayaan dari KEB. Sungguh, tiada kenyamanan terindah yang saya dapatkan dari berbagai komunitas blogger selain KEB ini.


Saat dimuat di Majalah Ayahbunda :)

KEB menunjukkan kepada dunia bahwa emak-emak tidak hanya bisa berkutat dengan bawang, daster dan gendong anak saja. Emak jaman sekarang pun melek teknologi sehingga tak kalah dengan anak gaul yang ngehits. Dan yang pasti, bisa menghasilkan sesuatu dari rumah tanpa melupakan tugas dan tanggungjawab kodratnya. Hebat kan..? Juelasss..

Semakin bangga saya, ketika suatu hari, ada customer di toko bilang sama saya,”Mbak..masih suka blogging ya..?”

Lho..kok Mas tahu..,”kata Saya.

Iya, saya tahu toko ini juga dari tulisan mbak di blog. Saya suka baca-baca tulisan mbak..”

Oh..”

Saya terpana. Ternyata kegiatan blogging saya ada manfaatnya. Apa yang saya tulis, mungkin tidak begitu penting bagi saya, ternyata bisa menghibur bagi orang lain. Saya semakin percaya, apapun karya kita jika dilakukan dengan hati, pasti ada manfaatnya. Mungkin tidak sekarang, tapi suatu saat pasti. Mungkin bukan bagi kita, tapi untuk orang lain. Pasti. 

Selamat ulang tahun keempat KEB. Teruslah berkarya, teruslah memotivasi jiwa-jiwa yang ragu seperti saya untuk terus berkarya dengan hati. Terus meninggalkan jejak indah hingga melegenda bagi anak cucu kita. Terus berprestasi dan mengukir sejarah. Tetap rendah hati dan selalu update. Hidup KEB ! KEB memang ter-muah di hati..I love You polll..