Pages

Monday, October 24, 2011

Mau Pintar ? Ke Taman Pintar Yuk..!



Aksi di Taman Pintar
Ini pertama kalinya saya, suami, anak dan keponakan mengunjungi taman pintar di hari minggu. Rasanya plong dan lega bisa sampai di tempat ini karena pernah tempo dulu kesini tapi tutup karena hari senin. Ternyata memang taman ini tutup di hari senin, kecuali kalau hari senin itu pas jatuhnya tanggal merah atau hari besar, taman pintar buka, kebayang dong ramenya makanya sayang kalau tutup.

Oo..sebagai warga kota Yogya saya merasa 'berdosa” jika belum pernah menjamah tempat ini. Karena gaungnya sudah cukup lama, saat saya masih tinggal jauh di perantauan sehingga sering kangen Yogya. Lalu obsesi ke taman pintar itu terpuaskan hari ini.

Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama

Yeah..kesan pertama saat kaki saya injakkan di taman pintar ini, yang lokasinya tidak jauh dari shoping centre tempat buku-buku bekas dijajakan adalah takjub. Takjub karena memang saya tiba-tiba merasa pintar di tempat ini. Haha..lebay abis dah..Begitu kaki masuk melewati pintu, langsung mata ini menangkap begitu banyak permainan edukatif yang terhampar di halaman taman ini. Ada tempat anak-anak bermain pasir yang dibuat semacam parit memanjang plus ada terowongannya dimana hamparan pasir putih menjadi alasnya. Anak-anak cukup leluasa bermain disini untuk sekedar berlari-lari bertelanjang kaki di atas pasir. Atau saat mereka ingin membuat istana kecil dari pasir pun bisa. Konon, bermain pasir bisa mengasah kreativitas anak karena memang merangsang perkembangan motorik halusnya sehingga bisa tambah cerdas.

Lalu saya cukup terhibur saat melihat banyak anak-anak dengan celana renang atau baju minim bermain air mancur bersama-sama. Tawa riuh rendah menggema disana sini penuh kegembiraan. Waduh, tahu begini tadi bawa baju ganti, anak saya bisa ikutan nimbrung tuh. Asyik berat pokoknya. Saya janji, kalau ada waktu kesini lagi, bawa baju ganti untuk anak saya. Sebenarnya saya juga pengin, tapi sudah malu sama umur. Lagian saya lihat, tidak ada orang tua yang nekad pakai baju renang menemani anaknya berbasah-basah ria. Memang khusus untuk anak-anak kok..hehe..

Di tempat tak jauh dari air mancur ada drum-drum basar dan kecil sekitar 10 buah yang ditempel di tembok yang dipersilakan untuk dipukul-pukul dengan stik oleh anak-anak. Cocok untuk anak saya yang hiperaktif, terbukti dia langsung antusias memukul-mukul drum itu sehingga menghasilkan musik yang cukup heboh. Boleh dong saya berharap, kelak anak saya jadi drummer terkenal huihihi..

Bersebelahan dengan drum ada jembatan dari tali jaring yang menuju ke atas semacam rumah pohon gitulah. Permainan ini diperuntukkan bagi anak yang berumur 6-12 tahun. Walaupun badan anak saya sudah cukup besar dan kuat, namun saya melarangnya untuk naik karena umurnya baru 4 tahun. Bagaimanapun, keselamatan tetap nomor satu.

Ada juga semacam parabola yang berhadapan sejauh sekitar 50 meter ( kalau nggak salah, soalnya nggak saya ukur ) yang ternyata bisa untuk bertelepon seperti pakai tali dari korek itu lho. Caranya cuma dengan berbisik lho, makanya dinamakan parabola berbisik. Saya coba berkomunikasi dengan suami saya yang ada di parabola seberang saya, kemudian saya bicara pelan seperti berbisik dari lubang di parabola dengan posisi saling membelakangi ternyata dibalas dengan suara suami saya. Berarti memang bisa saling mendengar, dan suaranya terdengar cukup jelas dan seperti dekat jaraknya. Kok bisa sih, saya heran. Ternyata ada keterangan bahwa gelombang suara dipancarkan melalui parabola itu asalkan berhadapan parabolanya. Jadi ada pantulan gelombang suara gitu deh..ya..begitulah kira-kira, kalau kurang jelas silakan baca dan buktikan di taman pintar hehe..

Trus kita juga bisa lewat di bawah air mancur. Seneng deh, serasa jadi pengantin lagi hahaha..jadi ada 2 tembok sejajar, di atasnya ada air mancur yang melewati kedua sisi tembok. Sehingga kita bisa lewat dibawahnya tanpa basah. Tidak jauh dari air mancur, ada jejak telapak tangan dan telapak kaki dari para presiden Republik Indonesia, dari Pak Harto, Pak Habibie, Ibu Megawati, Alm. Gus Dur dan juga presiden SBY. Macam-macam bentuknya.

Ada juga permainan katrol, spektrum warna, kemudian di sisi barat ada tempat yang disetting seperti suasana di pedesaan. Ada sawah, patung kerbau sama gembalanya, rumah gubug..seru deh..serasa benar-benar ada di desa. Adem ayem tentrem.

Kemudian ada juga tempat untuk membatik, juga ada tempat untuk membuat gerabah. Anak-anak boleh mencoba berkreasi membuat apa saja dari tanah lempung.

Ini tadi berbagai permainan yang ada di halaman taman pintar. Masih banyak sebetulnya, tapi lainnya saya tidak begitu ingat. Jadi yang saya tulis ini yang saya ingat saja ya, yang cukup menonjol dan memang mudah diingat.

Uniknya Gedung Oval Dan Gedung Kotak

The next, kita akan memulai petualangan di taman pintar ini dengan memasuki gedung oval, gedung kotak dan memorabilia. Untuk bisa masuk ke gedung ini diperlukan sebuah tiket yang ditukar dengan uang. Ya iyalah..kalau yang di halaman tadi semuanya gratis, kalau masuk ke gedung oval dan kotak ini bayar 8 ribu untuk anak-anak dan 15 ribu untuk dewasa. Murah atau mahal relatif ya, karena pengetahuan yang didapat lebih penting dari sekedar uang yang kita keluarkan. O,ya di dalam gedung ini juga ada teater 4 dimensi. Kalau mau lihat film, bayar lagi 15 ribu. Tapi saya belum sempat masuk ke teater 4 dimensi ini karena waktu yang belum memungkinkan ( halah, sok sibuk ! ). Mungkin lain kali. Jadi akan saya ceritakan yang saya lihat di dalam gedung oval dan kotak saja ya..

Begitu masuk ke gedung yang memang bentuknya oval dan kotak ini sesuai dengan namanya, saya seperti masuk ke dalam gedung bioskop karena suasananya dibuat agak gelap dan remang-remang. Penerima tamunya adalah patung dinosaurus yang berdiri gagah dengan gigi-ginya yang runcing. Wow.. keponakan saya agak takut mulanya, sedangkan anak saya malah penginnya megang dinosaurus itu karena bentuknya mirip dengan yang ada di film dinosaurus yang pernah dia tonton.. Apalagi ada backsound seperti auman dinosaurus. Tak jauh dari patung dinosaurus ada patung kura-kura lengkap dengan telur-telurnya. Mau punya anak ceritanya. Kemudian ada juga manusia purba yang tampilannya mirip Pitechantropus erectus yang memegang tongkat kayu pendek, di sebelahnya ada perapian dari arang. Jumlahnya ada sekitar 3 orang, lagi pada barbequean sepertinya hehe..Lihat patung ini, anak saya tidak mau mendekat, merapatkan tubuhnya di samping saya. Tumben takut..itu kan nenek moyang kita, nak..

Masuk ke sebelah dalam lagi, saya berdecak kagum. Wah..nggak nyangka kalau Yogya punya tempat sebagus ini. Perpaduan antara museum, tempat hiburan sekaligus mengasah otak. Liburan sekaligus mendidik. Di lantai atas, ada foto-foto tokoh ilmu pengetahuan yang melegenda seperti Albert Eistein, Galileo, Phytagoras dan masih banyak lagi. Ada banyak perangkat fisika, salah satunya mewakili dari teori gesekan yang bisa diaplikasikan dengan permainan semacam rel-relan yang bisa bergerak setelah digesek karena ada tekanan udara. Mirip-mirip di acara Ranking satu itu lho. Ada banyak permainan ilmiah yang menyenangkan. Anak saya tak henti-hentinya bilang kok bisa, kenapa begini, kenapa begitu ? Hm..saya aja sudah lupa-lupa ingat pelajaran jaman dulu. Jadi mau kembali ke sekolah lagi huehehe..

Ada juga peragaan bagaimana proses membuat susu formula dari susu sapi. Disitu ada patung sapi, kemudian ada semacam diagram plus alat-alat yang digunakan dalam proses pengolahan dari susu segar hingga menjadi bentuk kristal yang diolah menjadi susu bubuk. Ada banyak tahap dan proses namun langkah-langkah ini menjadi asyik dipahami karena visualisasinya benar-benar mengena dan menarik.

Yang lebih lucu lagi, saat anak saya mengayuh sepeda-sepedaan ternyata di sebelahnya ada tengkorak yang ikut-ikutan mengayuh sepeda. Jadi saat anak saya mengayuh, tengkorak itu ikut-ikutan kakinya mengayuh, saat anak saya berhenti, ikut-ikutan berhenti mengayuhnya. Ada-ada saja. Fun banget..lumayan bisa ngilangin stress.. :)

Lalu, di sini kita juga bisa main debus. Lho kok ? Karena saya sudah membuktikan duduk di atas kursi penuh paku sama sekali tidak apa-apa. Bener lho, saya tidak merasa sakit dan tidak terluka sedikit pun. Sakti kan ? Sabar..ternyata ini berkaitan dengan hukum tegangan permukaan. Saat ujung paku yang runcing-runcing itu saling berjejer kemudian diduduki ternyata terdapat persamaan tegangan permukaan sehingga kita tidak merasa sakit. Tapi kalau pakunya cuma satu ya tetap aja sakit. Jadi ini penjelasannya to waktu melihat atraksi debus di televisi ada orang yang yang bisa duduk di atas ribuan paku karena ilmu fisika bisa menjelaskan kok, bukan karena mereka sakti mandraguna. Ya nggak sih ? Hm..ya, ya, ya..saya baru ngerti disini.

Lalu dari bidang Biologi selain pengolahan susu sapi tadi, disini juga ada peragaan tentang anatomi tubuh. Kemudian ada juga mikroskop yang preparatnya tentang pembuluh darah. Hasilnya bisa dilihat di layar yang cukup besar. Ada juga penjelasan tentang pengolahan air mineral dari saat awan mendung, hujan kemudian meresap ke dalam tanah menjadi mata air. Visualisasinya keren dah..

Maksud hati ingin mengabadikan berbagai pose anak saya dan sepupunya di taman pintar ini sebanyak-banyaknya, namun apa daya handphone saya low bat. Menyesal rasanya kenapa tadi nggak di charge dulu. Saya hanya sempat memotret 2 pose, selanjutnya sudah ada peringatan bunyi tit..tit..bahwa handphone sudah tidak mampu lagi mengambil gambar. Wah..saya ingat bahwa charger ada di tas, sempet punya pikiran nekad juga barangkali ada colokan listrik nganggur mau numpang nge-charge di taman pintar tapi nggak ada tuh..ya sudah..yang penting saya tadi udah sempat update status di facebook via handphone yang isinya begini : “Larut dalam hiruk pikuk taman pintar with Andro n Naia, mudah-mudahan ketularan pintar..”. Sesudah itu ya maaf kalau ada yang komen belum bisa saya bales lha wong status handphone saya antara hidup dan mati je..gawat darurat pokoknya. Saya jadi harap-harap cemas mudah-mudahan nggak ada telepon penting yang masuk karena sama sekali nggak lucu kalau tiba-tiba handphone mati alasannya low bat apalagi kalau telepon itu dari rekan bisnis. Wah..bisa gagal transaksi hehe..

Banyak sekali pengetahuan yang bisa kita dapat dari taman pintar khususnya di gedung oval dan kotak ini pokoknya. Kalau sampai Yogya nggak mampir ke tempat ini, rugi banget..saran saya sih, masukkan taman pintar ini dalam daftar kunjungan utama Anda kalau liburan ke Yogya. Soalnya nggak hanya anak-anak yang bisa belajar, orang tua juga bisa belajar banyak hal. Itung-itung mengulang pelajaran jaman sekolah dulu, kalau dulu sudah ngerti sekarang bisa diingat-ingat lagi, kalau dulu belum paham sekarang bisa dipahami lebih gamblang. Kalau sekarang masih nggak paham juga ? Hm..mungkin karena faktor usia..ya nggak apa-apa kan nggak dinilai ini. Huehehe..maunya refreshing kok malah mikir ya..

Gedung Memorabilia

O,ya..satu lagi gedung yang belum saya jelaskan yaitu gedung memorabilia. Gedung ini ada di luar, terpisah dari gedung oval dan kotak. Seharusnya, gedung ini jadi kunjungan pertama sebelum ke gedung oval dan kotak, namun karena anak saya sudah masuk duluan ke gedung oval, padahal saya baru beli tiket, dan suami serta keponakan masih di pintu masuk gedung bersama dengan petugas yang menunggu adanya tiket, maka kunjungan ke gedung memorabilia jadi pilihan terakhir.

Gedung ini lebih mirip museum tentang kraton Yogyakarta. Ada banyak sejarah tentang kraton dari raja-raja yang pernah memimpin hingga benda-benda bersejarah milik kraton lainnya. Tidak terlalu mendetail tapi cukup memberi gambaran bagaimana keadaan kraton Yogyakarta pada masa itu.

Hm.. tak terasa waktu sudah siang. Perut lapar dan saya serta suami harus melanjutkan pekerjaan yang lain yaitu kulakan onderdil mobil untuk barang dagangan. Jadi, tamasya di hari minggu ini harus kami sudahi. Semoga oleh-oleh cerita ini cukup bermanfaat. Buktikan sendiri keasyikannya, jangan mudah percaya sama cerita saya. Jangan-jangan cuma ngarang. Hehe.. Yuk dah..

Wednesday, October 19, 2011

101011


Kadang, angka tertentu diyakini mendatangkan keberuntungan. Entah sebagai sugesti atau apa, banyak orang berburu nomor cantik yang diyakini mendatangkan rejeki. Bahkan beramai-ramai orang memasang nomor supaya menang..eh..itu mah togel ya, masih adakah..atau ada yang setia pasang sampai sekarang ? Hehe..


Lain halnya dengan saya, tanggal 10 Oktober 2011, yang disingkat jadi angka 101011 merupakan hari istimewa, karena ada dua peristiwa yang menyertainya. Yang pertama, di tanggal ini genap anak kami, Andro berulang tahun ke-4. Secara kebetulan pula, hari ini adalah perayaan dua tahun Wiyono Putro Autoshop berdiri. Keduanya masih umur balita, sedang lucu-lucunya. Dua tahun adalah usia dimana anak sedang senang-senangnya berjalan, berlari, berbicara dan menyanyi. Sedangkan empat tahun adalah usia dimana anak sedang senang-senangnya bersekolah mempersiapkan pra TK-nya. Mulai senang menggambar, belajar huruf dan angka bahkan berusaha untuk bisa membaca dan menulis.


Keduanya adalah anugerah yang tak ternilai. Anak dan usaha. Harapannya, keduanya bisa sama-sama berkembang seiring sejalan saling melengkapi. Tidak mudah menciptakan sinergi yang seimbang untuk keduanya. Anak penting, usaha juga penting.


Percaya atau tidak, motivasi awal kami membuka usaha adalah karena anak. Anak adalah anugerah dari Tuhan yang sudah selayaknya dilimpahi kasih sayang yang berlimpah dari orang tuanya. Hal yang berkaitan dengan ini adalah waktu. Saat menjadi karyawan, saya dan suami sering kehabisan waktu bersama. Keduanya larut dalam pekerjaan di kantor yang menghabiskan seharian waktu kami. Akibatnya, kami terbatas untuk bertemu dan bersama dengan anak kami yang waktu itu masih bayi. Bahkan saat ibu saya yang biasa mengasuh anak kami harus pergi ke Kalimantan karena ada urusan keluarga, terpaksa anak kami titipkan eyangnya dari pihak suami yang tinggal di Yogya selama beberapa bulan sementara kami bekerja di Cirebon. Sedih rasanya harus berpisah dengan buah hati. Dua minggu sekali saya dan suami pulang ke Yogya untuk menengok anak.


Di sisi lain, menjadi dilema bagi kami untuk mencari nafkah yang sebanyak-banyaknya demi penghidupan dan pendidikan yang layak bagi buah hati. Tentunya dibutuhkan materi yang tidak sedikit. Karena itu, kami bersama-sama merancang masa depan kami dengan buka usaha bersama. Dengan berani membuka usaha, kami bisa menghasilkan pendapatan yang tidak terbatas. Tidak seperti saat menjadi karyawan yang gajinya naik tidak lebih dari 20% setiap tahunnya.


Jadi, saat ini kami merasakan banyak manfaat dengan buka usaha sendiri. Saya dan suami bisa ketemu anak setiap hari, setiap saat di toko dan di rumah. Waktunya juga lebih fleksibel untuk bertemu dengan anak. Bahkan kadang anak juga diajak ke toko. Waktu untuk kebersamaan melimpah, dan dengan restu Tuhan, semoga panghasilan yang tak terbatas bisa kami dapatkan. Tujuan akhirnya adalah keluarga harmonis, usaha lancar jaya, bermanfaat bagi semua orang. Selaras, serasi dan seimbang.


Masih teringat jelas dalam ingatan saya saat 2 tahun yang lalu, 10 Oktober 2009, awal berdirinya Wiyono Putro Autoshop yang sengaja tanggalnya dipilih sama dengan tanggal ulang tahun ke-2 anak kami. Tanggal ini dipilih sekaligus sebagai pengingat dan penyemangat bahwa ada 2 kelahiran yang sangat penting bagi kami yaitu anak dan usaha.


Sekedar diketahui, pembicaraan tentang buka usaha ini berlangsung sangat cepat. Saat lebaran di bulan September 2009, kami bertemu dengan Om Nur , Om dari suami saya yang mengajak kami untuk buka usaha di gunung Kidul, yang selanjutnya menjadi penyuport pinjaman modal awal dan motivasi. Beliau mengatakan kalau toko ban dan onderdil mobil di Gunung Kidul belum sebanyak seperti yang sudah ada di kota Yogya. Dikatakan pula, peluang buka usaha disana masih banyak.


Masalahnya, usaha harus segera dibuka karena Om Nur, memberikan deadline bahwa kalau tidak buka di bulan Oktober sesudah lebaran di tahun ini yang dianggap sebagai bulan baik untuk memulai usaha, maka usaha diundur setahun lagi. Mau tak mau kami harus bergerak cepat. Kami tertarik dengan tawaran itu, dan dalam jangka waktu satu bulan, tepatnya di bulan Oktober awal, kami resign dari pekerjaan masing-masing.


Kebetulan, tempat saya bekerja lebih memudahkan proses pengunduran diri saya karena kebetulan, karyawan pengganti posisi saya bisa cepat dicari sehingga saya bisa resign tepat sebelum anak saya berulang tahun. Sedangkan suami saya masih harus menunggu satu bulan lagi, yaitu di bulan November karena masih mengurus soal serah terima tugas dengan orang yang akan menjadi penggantinya nanti dan masih harus mengurus prosedur lain-lainnya di perusahaan yang cukup besar di Cirebon itu. Jadi, saya duluan pulang ke Yogya menyusul anak saya, sedangkan suami masih di Cirebon.


Tanggal 10 Oktober 2009, ulang tahun anak saya dirayakan di Gunung Kidul di kediaman Om kami. Suami bisa pulang dan berkumpul bersama keluarga terdekat sekaligus sebagai penanda bahwa usaha mulai dibuka. Sehari sesudah ulang tahun anak saya, suami kembali bekerja di Cirebon, anak saya ikut eyangnya di Yogya, satu jam dari Gunung Kidul. Jadi, saya terdampar sendirian di Gunung Kidul, membuka usaha sendiri. Bayangkan bagaimana rasanya jauh dari suami dan anak tercinta, dan untuk sementara saya tinggal di rumah keluarga Om Nur yang belum lama saya kenal dengan baik. Tentu rasa asing melingkupi perasaan saya. Untunglah, keluarga Om Nur adalah keluarga yang baik dan sangat mensupport sepenuh hati. O,ya Om kami ini punya usaha toko besi yang sudah besar di Gunung Kidul ini. Selama 13 tahun buka usaha, sudah punya karyawan lebih dari 20, mempunyai armada truk 10 buah, dan aset pribadi lainnya yang cukup banyak. Sudah menuai hasil pokoknya.


Awalnya, tempat yang digunakan sebagai toko ban dan onderdil ini adalah gudang tempat Om Nur menyimpan keramik dagangannya. Sambil menunggu kedatangan suami saya di bulan November nanti, saya hanya berjualan ban mobil saja tanpa onderdil. Pertimbangannya, saya masih sendirian sedangkan onderdil itu itemnya banyak sekali dan saya sama sekali belum tahu pengetahuan dasar tentang onderdil mobil. Ban saja saya belum paham. Jadi, silakan dibayangkan bagaimana bengongnya saya yang latar belakang pendidikannya adalah Sarjana Sains dari Biologi UGM, harus menjual produk berupa ban mobil yang saya belum paham betul jenisnya. Jadi, saya mempelajari sendiri sambil dibimbing oleh Om. Sedikit demi sedikit saya mulai bisa membedakan ban radial yang mana, ban standart , ukuran ban, merk ban yang ternyata jenisnya itu banyak sekali. Ampun deh..


Lama-lama, saya mulai enjoy jualan ban mobil. Apalagi saat ada yang beli. Wah..senangya tak terkira. Pernah, ada dua orang dengan perawakan tinggi besar, pakai baju u can see, trus lengannya bertato datang ke toko saya. Saya sendirian di toko dan biasanya memang sendiri, terdampar diantara tumpukan ban-ban. Awalnya agak takut juga saya, takutnya orang ini berniat jahat eh nggak tahunya beli ban truk dua. Hahay..kekhawatiran berubah menjadi keceriaan. Uang dua juta lebih saya terima. Larisss..hehe..


Lalu, bulan November suami sudah resmi keluar dari pekerjaan, bergabung bersama saya di toko. Saya lega sudah ada teman. Onderdil mobil mulai diorderkan. Ada 1000 item lebih, hah..? Gimana caranya belajar nih. Untung suami saya lulusan teknik mesin UGM, paham tentang onderdil mobil jadi saya bisa belajar pelan-pelan. Kemudian saya dan suami mulai menempati rumah sendiri, tidak tinggal di rumah Om dan bulek lagi. Masih ngontrak sih, tapi bagus untuk tempat tinggal. Kan masih berjuang.


Bulan Desember, kami dapat orang yang akan mengasuh anak kami dan mengurus kebutuhan rumah tangga saat kami di toko. Jadi, anak kami bawa, tidak dititipkan di eyangnya lagi. Resmi di bulan Desember kami tinggal sebagai keluarga yang utuh tidak tercerai berai lagi. Senangnya..


Bulan Maret 2010, kami mulai membeli alat tyre changer ( untuk memasang ban ) dan alat untuk balancing ban. Sedikit demi sedikit mulai ada perkembangan pelanggan. Paling tidak, setiap hari ada pembeli. Entah membeli onderdil atau beli ban atau sekedar balancing. Walaupun rame atau sepinya tidak mesti, tapi paling tidak ada pemasukan yang bisa membuat dapur ngebul. Pokoknya harus bisa mengatur keuangan saja. Berapa persen untuk kulakan, untuk kebutuhan sehari-hari, untuk biaya operasional, semuanya sudah ada posnya sendiri-sendiri.


Bulan Juni 2010, kami dipercaya oleh suplier ban truk dari India untuk menjadi agen satu-satunya di Gunung Kidul. Kami tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Terbukti, ban ini sangat awet dan berkualitas baik bila dibandingkan dengan ban truk lainnya. Sedikit demi sedikit kami bisa menjual produk ini.


Hingga perjalanan usaha kami menginjak usia dua tahun ini, banyak suka duka yang kami kecap. Ada kalanya kami merasakan enak saat jadi karyawan ( biasanya kalau toko lagi sepi ) karena gaji tiap bulan sudah pasti. Saat sekarang, pendapatan tidak pasti, tapi banyak sekali tantangan yang harus kami taklukkan. Saat toko ramai, gaji satu bulan bisa kami dapatkan dalam waktu beberapa jam. Rasanya senang sekali saat itu. Campur-campurlah rasanya. Trus, di usia 2 tahun ini kami juga sudah punya satu karyawan. Harapannya, dari satu ini bisa berkembang lebih banyak lagi seiring dengan perkembangan usaha.


Nah, semoga usia usaha kami yang masih hijau ini bisa berkembang secara signifikan dari waktu ke waktu, semakin dikenal, semakin banyak pasar yang diraih dan semakin menunjukkan kualitasnya. Dan semoga, anak kami pun semakin bertumbuh secara alami, menjadi anak yang membanggakan dan memuliakan semua orang. Amin.


Hm..ceritanya cukup sekian dulu ya, ada yang ban mobilnya bocor tuh, mau nambal ban tubeless dulu hehe..( karyawannya maksudnya, saya bagian kasir aja..). Dagh..lain kali disambung lagi ceritanya..semoga bermanfaat.