Pages

Sunday, July 6, 2014

Tips Supaya ASI Lancar


ASI sekali perah 180 ml :) 

Halo, ibu-ibu..gimana kegiatan hari ini ? Sudah masak, nyapu, ngepel, nyuci, ngurus anak, ngurus suami..halah..ternyata kerjaan seabreg-abreg ya bu..capek deh..

Hm..biar capek, ternyata menjadi ibu itu anugerah lho..bahagianya tak tergantikan oleh apapun, terutama jika melihat anak-anak tumbuh dengan riang gembira ya...

Ngomong-ngomong, apakah ibu-ibu ada yang baru melahirkan seperti saya ? Iya, saya kan abis lairan, bu..anak kedua, adiknya mas Andro. Cewek. Sip dah, Tuhan selalu punya rencana indah..keajaiban itu terjadi, bu..

Kebayang dong, gimana repotnya punya baby. Riweuh...tapi happy moms..Dan saya sangat bersyukur karena saya bisa menyusui bayi saya dengan ASI yang lumayan lancar jaya. Beda dengan mas Andro yang merasakan ASI saya fifty-fifty sama sufor (susu formula), dedek Rea bisa merasakan ASI full saya. Eksklusif. Bangga dan bahagia tentunya.

Lalu, gimana supaya ASI bisa lancar..padahal waktu anak pertama ASI saya cuma sedikit, itupun ditinggal kerja. Hu..hu..kasihan mas Andro, padahal waktu itu mas Andro disinar karena bilirubin tinggi, butuh asupan ASI yang banyak, sedangkan saya hanya bisa memompakan ASI sebanyak 30 ml sekali peras. Hiks..sedih ya..

Berdasarkan pengalaman pahit itu, saya bertekad untuk bisa menyusui ASI secara eksklusif untuk anak kedua saya. Memang butuh perjuangan ekstra, mengingat saya harus dioperasi caesar untuk anak kedua ini. Mungkin ibu-ibu ada yang mengalami, bagaimana sakitnya sehabis operasi caesar. Untuk miring ke kiri dan ke kanan saja hadeuh..sakit banget di hari pertama sesudah operasi. Tapi saya harus segera menyusui anak saya. Maka, saya berjuang untuk meyusukan ASI saya yang belum keluar banyak waktu itu. Saya mencoba terus. Memang dek Rea menangis karena kesal ASI nya keluar sedikit sedangkan dia masih haus. Tapi saya tetap menyusukannya meskipun puting saya sampai lecet berdarah-darah. Uh..sakitnya.. 

Asumsinya jika puting payudara sering dihisap, akan merangsang ASI untuk keluar lebih banyak. Saya mencoba sabar dan tabah untuk bertekad menyusuinya di tengah rasa sakit pasca operasi. Mana tangan masih diinfus, punggung sakit, puting sakit..wah..semuanya harus dilawan demi ASI yang sangat penting untuk daya tahan tubuh dan pertumbuhan bayi.

Hari kedua ASI saya belum lancar, sedangkan dek Rea sudah sangat kehausan. Puting saya bertambah parah lecetnya. Badan saya sudah tidak karuan rasanya. Sembari mencoba untuk berusaha bisa duduk, saya menyusukan ASI yang masih mengandung colustrum. Tidak keluar banyak, dan dek rea menangis keras sekali. Saya tidak tega, suami juga tidak tega, dan karena takut dek Rea mengalami dehidrasi, maka suami minta kepada perawat untuk memberi dek Rea susu formula karena ASI belum lancar. Sebenarnya saya juga tidak rela, tapi mengingat kondisi, akhirnya saya pasrah. Dek Rea sempat diberi susu formula 3 kali masing-masing 30 ml selama di rumah sakit.

Hari ketiga pasca operasi, saya sudah boleh pulang ke rumah bersama dedek bayi. Puji Tuhan dek Rea termasuk well baby yang tidak mendapat perawatan khusus seperti diinkubator, diinfus ataupun disinar seperti kakaknya dulu. Jadi bisa barengan pulangnya sama saya. Beda dengan mas Andro yang ditinggal di rumah sakit, sedangkan saya sudah boleh pulang.

Sampai di rumah, segala upaya saya lakukan demi kelancaran ASI saya. Hampir 2 jam sekali saya menyusui, namun saat puting saya lecet luar biasa dan saya tidak tahan, maka saya inisiatif untuk memompakan ASI saya. Sakit juga sebenarnya, namun tidak sesakit saat dihisap dek Rea yang masih kasar lidahnya.

Pertama memompa dengan breast pump yang sederhana, saya mendapatkan 60 ml selama hampir satu jam. Pegel juga tangan dan leher saya. Tapi itu lebih baik dibandingkan anak pertama dulu yang hanya mendapatkan 30 ml sekali pompa. Segala makanan dan minuman yang bisa membuat ASI lancar saya konsumsi, selain obat pelancar ASI dari dokter yaitu laktafit. Makanan dan minuman itu antara lain susu, daun katu, pepaya, daun pepaya, daun kelor, bayam, wortel, daun ketela rambat, daun singkong, buah-buahan dan sayuran lainnya.

Makin lama, ASI saya makin lancar. Dek Rea tidak menangis kehausan lagi, dan puting saya lecetnya mulai sembuh, karena ternyata  ludah bayi mengandung enzim yang bisa menyembuhkan puting lecet. Selain itu, volume ASI saat diperas juga bertambah menjadi 90 ml, 120 ml, 180 ml hingga 210 ml sekali peras. Luar biasa. Ini merupakan pencapaian luar biasa bagi saya. Tak percaya jika ternyata ASI saya bisa cukup banyak. Sama sekali tak terpikirkan untuk memberikannya susu formula. Ternyata pikiran senang dan nyaman pun bisa mempengaruhi banyak sedikitnya produksi ASI kita. Saat stress, hormon yang merangsang ASI pun ikutan ngambek, namun jika kita happy, hormon perangsang ASI akan bekerja secara maksimal. Selain itu, semakin sering kita menyusui, produksi ASI juga semakin banyak, karena logikanya, semakin banyak permintaan tentunya semakin banyak produksi yang dihasilkan. Jadi, jangan pernah menyerah jika produksi ASI hanya sedikit, dengan banyak cara, ASI bisa dirangsang untuk berproduksi semakin banyak. Dan bagi ibu bekerja, sebenarnya tidak ada alasan untuk tidak menyusui ASI karena ASI bisa dipompa, disimpan di kulkas hingga bisa diminumkan ke bayi kapan saja. Kalau kita sudah patah semangat untuk tidak menyusui, ya sudah..tentu saja ASI tidak akan berproduksi karena tidak adanya rangsangan. Tapi jika sering dipompa, sering menyusui, maka ASI akan terus berproduksi.


Rekor tertinggi 210 ml sekali pompa :D

Ada beberapa info untuk penyimpanan ASI di kulkas, sebaiknya pilih botol kaca yang tidak mudah bereaksi dengan suhu. ASI yang disimpan di freezer yang jarang dibuka bisa tahan hingga 3 bulan. Jika freezer sering dibuka, ASI tahan hingga 2 bulan. Jika ASI disimpan di kulkas di bawah freezer, ASI bisa tahan hingga 48 jam. Jika ASI dibiarkan saja di suhu ruang tanpa dimasukkan kulkas, ASI bisa tahan hingga 6 jam. Jadi, tidak ada alasan kan untuk tidak menyusui dengan ASI ?

Sekarang saya bisa merasakan sensasi rasa senang saat menyusui, kepanikan saat ASI mengucur deras sementara bayi saya sudah tertidur pulas kekenyangan. Maka ASI segera saya peras, sampai payudara terasa kosong, dan ternyata ASI akan cepet produksi kembali. Dek Rea sekarang berusia 3,5 bulan. Semoga tetap bisa menyusui eksklusif hingga 6 bulan, dan dilanjutkan dengan makanan pendamping ASI setelahnya. Rencananya sih tetap menyusui ASI hingga 1 tahun lebih. Pokoknya, selama ASI masih lancar, minumkan. Demi  pertumbuhan bayi yang sehat. Jangan takut payudara jadi jelek setelah menyusui. Dengan rajin olahraga, semuanya akan baik-baik saja. Hidup ASI ! Merdeka !
Produsen dan konsumen ASI :))

Wednesday, May 7, 2014

Jurnal Kelahiran Rea


Yup..akhirnya, lahir juga adiknya Andro yang telah lama dinantikan dengan perjuangan yang cukup menegangkan. Walaupun bisa dibilang baru sempat posting sekarang, it's better late than never. Yang penting niat untuk berbagi cerita tersampaikan..hehehe..

Hm..baiklah, akan kumulai ceritanya..
  • Tiga bulan pertama kehamilan, tepatnya saat kehamilan 4 minggu aku mengalami flek hingga sedikit pendarahan  yang mengharuskan untuk bedrest total di rumah
  • Selama tiga bulan pertama, tepatnya sejak  kehamilan 4 minggu, minum obat penguat Alynol
  • Selama minum obat penguat kandungan, pendarahan masih terjadi beberapa kali
  • Pendarahan terhenti setelah kehamilan memasuki usia 12 minggu, karena hormon progesteron sudah dihasilkan sendiri oleh tubuh
  • Pendarahan terjadi karena ketidakseimbangan hormon progesteron yang berfungsi melekatkan janin pada rahim
  • Fungsi obat penguat kandungan adalah untuk menambah hormon progesteron
  • Vitamin yang diminum selama hamil adalah Vica Natal di uk 4 minggu, Asam folat di uk 6-8 minggu, uk 9-13 minggu Vica Natal kembali, Sofero di uk 14 minggu dan 22 minggu, Folamil Genio dan Ossoral di uk menjelang persalinan
  • Vitamin diminum sehari sekali, masing-masing vitamin mempunyai fungsi sendiri
  • Hari perkiraan lahir 10 Maret 2014, mens pertama terakhir tanggal 3 Juni 2013
  • Selama hamil, mengurangi kegiatan mengendarai kendaraan bermotor sendiri, kecuali mbonceng atau duduk manis di mobil
  • Saat usia kehamilan 38 minggu, berat janin masih 2 kg, kemudian disuruh dokter Spog minum Peptisol yaitu minuman protein tinggi, seminggu kemudian berat janin naik menjadi 2,8 kg
  • Merasakan perut mules, kontraksi tanggal 7 Maret 2014, selanjutnya tidak terasa lagi, ternyata itu kontraksi palsu
  • Sampai tanggal 10 Maret 2014, hpl-nya, tidak merasakan tanda-tanda akan melahirkan seperti kontraksi 10 menit sekali
  • Saat periksa ke dokter, usia kehamilan 40 minggu + 5 hari, dokter menyarankan untuk segera datang ke rumah sakit tanggal 17 atau 18 Maret untuk diinduksi
  • Tanggal 18 maret 2014, rencana induksi gagal karena saat rekam jantung janin kurang reaktif
  • Gerak janin berkurang, sehingga dokter tidak berani melakukan persalinan secara induksi, karena takut janin mengalami stress
  • Akhirnya 18 Maret 2014, pukul 15.36 WIB, Aurea Amaranta Tivia (Rea) lahir dengan jalan operasi caesar 





Sunday, February 16, 2014

Sekedar Update Blog

OMG. Hanya kata itu yang mewakili keterhenyakan saya melihat tanggal posting terakhir di blog ini. Tanggal terakhir update blog adalah 25 September 2013. What ? Kemana ajah saya selama ini, tak merasa dosa tidak menulis apa-apa, padahal banyak sekali kejadian sebenarnya yang bisa ditulis. Tapi ya, namanya juga lagi (sok) sibuk di dunia nyata ditambah bejibun alasan yang menguatkan untuk tidak menulis sama sekali, akhirnya..semoga kali ini saya insyaf untuk mulai menulis lagi.

Tentang kehamilan saya, mestinya saya bisa sharing banyak hal tentang itu, tentang kakak mbarep saya yang meninggal, lalu tanpa rencana hal ini menjadi pengalaman pertama buat Andro naik kereta api dan pesawat saat melayat pakdenya di Bogor. Tentunya itu bisa jadi cerita yang cukup seru ya..Tapi ya..semua masih dalam angan, karena rasa kehilangan masih begitu terasa dan membekas dalam benak. Hiks..sudahlah..itu artinya Tuhan lebih menyayangi kakak saya, hingga memanggilnya begitu cepat. Kami sekeluarga harus ikhlas melepas kepergiannya dengan mendoakan semoga kakak saya mendapat tempat yang layak di sisi-Nya dalam keabadian. Amin.

Lalu momen tahun baru, mestinya itu menjadi waktu yang pas untuk menulis tentang resolusi. Tapi ya itu tadi, semuanya hanya cukup saya yang tahu karena saya punya ilmu kebatinan alias semuanya cuma saya batin aja hehe..tanpa ada yang tahu..(halah)..Dan, inilah tulisan perdana saya di tahun 2014. Tet..tet..tet...telat banget gitu kok bangga..tulisannya nggak penting lagi..hihihih..kepedean curcol..

By the way anyway busway..yang lagi trend saat ini adalah tentang..pssstt..belibet banget ngomongnya..istilah cabe-cabean, oplosan, selfie..hm..apalagi ya..ah, yaa...yang paling hangat adalah tentang...abu vulkanik ! Paling update karena kejadiannya hari jumat lalu, tanggal 14 Februari 2014, tepat di hari Valentine. Valentine..? Apaan tuh..itu loh hari love-lovean bagi sebagian orang. Tapi buat saya, sih..cinta kasih bisa diwujudkan tiap hari tanpa harus menunggu tanggal itu saja. Dan itu, bisa dilakukan buat semua orang, bukan hanya dengan orang terdekat. Ups..tapi jangan salah, cinta yang saya maksud disini adalah tentang cinta yang universal. Yang berlaku untuk sesama manusia tanpa membedakan suku, agama dan ras.

Back to abu vulkanik. Bayangkan, saya bangun di pagi hari..ya, gak pagi banget sih..jam 6-an gitu, mata saya membelalak ketika melihat ke jendela..wow..snow white kah itu di pucuk-pucuk daun talok dan daun jati di sekitar rumahku..? Lalu, tanahnya, kenapa ikut-ikutan putih ? FYI, saya tinggal di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Itu lho, daerah yang ngetop dengan pantai Indrayanti dan gatot thiwulnya...

Saya masih keheranan ketika ada sms masuk di ponsel saya. Dari Anto, karyawan saya..bunyinya begini,"Pun medal dereng, Bu..udan awu.." yang artinya.."Sudah keluar rumah belum, Bu..ada hujan abu..". Wah..wah..baru saya ingat kejadian seperti ini terjadi saat gunung Merapi erupsi beberapa tahun yang lalu. Dan ini..? Gunung Kelud..? Yang jaraknya 350 km dari sini, abunya bisa sampai sini juga..? Luar biasa...Tak terbayangkan bagaimana yang dekat lokasinya dengan gunung yang terletak di Jawa Timur itu. Bukan hujan abu lagi, tapi hujan kerikil, hujan batu..wiii..membayangkannya saja sudah ngeri.

Namun, saya cukup lega ketika mendengar kabar kakak saya yang tinggal di Malang mengabarkan daerahnya aman-aman saja, tidak ada hujan material seperti yang saya sebutkan tadi. Wah..kok, bisa..ternyata memang tidak semua daerah Malang terkena dampaknya. Syukurlah..

Hm..setelah banjir Jakarta, gunung Sinabung..lalu sekarang gunung Kelud..Saat ini, Indonesia sedang siaga bencana, sedang diuji dengan bermacam peristiwa semacam ini. Ada yang karena salah kita, dan ada juga karena kondisi geografis Indonesia yang banyak terdapat gunung berapi yang masih aktif. Ini semua resiko yang harus kita tanggung, mau tak mau. Siapa yang mau mendapatkan bencana jika kita disuruh memilih ? Tapi bencana tak pernah memberi kita pilihan. Semua bisa terjadi begitu saja, menimpa siapa saja bahkan sebelum kita sempat untuk memikirkannya. Jadi, sudah selayaknya jika kita turut membantu korban bencana, berupa doa, empati, dan materi..itu sudah pasti kita lakukan untuk meringankan beban semuanya. Berharap semuanya akan membaik, dan kita bisa mengambil hikmah dari semua kejadian ini. 

Let's Pray for Kelud and pray for Indonesia. Keep fight and always help each other and together. God bless us...



Hujan abu, fotonya jadi hitam putih..