Pages

Wednesday, December 30, 2015

Nasehat Pernikahan

Jika pernikahan adalah sistem kontrak, mungkin banyak yang ingin segera menyudahinya..

Jika pernikahan bukan untuk satu selamanya, banyak yang ingin segera mengganti dengan yang baru..

Jika pernikahan adalah belenggu, banyak yang memilih untuk tidak melakukannya..

Jika pernikahan hanyalah status, untuk apa pura-pura bahagia..

Jika pernikahan adalah deadline umur, banyak yang asal pilih untuk dinikahi..

Lalu, satu persatu penyesalan datang silih berganti. Ketika ternyata pernikahan tak seindah yang diimpikan, hanya fatamorgana belaka. Pun saat menyadari pernikahan bukanlah jaminan kebahagiaan. 

Hey, lihat di luar sana banyak sekali yg mendamba jodoh yg tak kunjung datang. Diluar sana banyak yang harus mengeluarkan banyak rupiah demi bisa mendapatkan seorang bayi dari sebuah perkawinan. Di luar sana banyak yang merindukan sebuah keluarga kecil bahagia. 

Kenapa kita selalu lupa bahwa kita telah diberi semua ? Kenapa kita (selalu) membandingkan kebahagiaan orang lain dari apa yg ia upload di socmed..?

Pernikahan lebih dari sekedar perjanjian dua hati. Keutamaan atas nama Tuhan diatas segala janji untuk setia mendampingi dalam suka dan duka, sakit susah, untung dan malang. Pernikahan bukan sekedar tanda tangan di atas kertas demi legalitas. Ada tanggung jawab di atas segala perkara.

Bersyukurlah kita, jika punya pasangan yang saling mencinta. Tak usah bicara hubungan yang sempurna. Saling memahami, mengerti dan melengkapi cukuplah sudah. Tak perlu mencari kebahagiaan yang lain. Karena surga bahagia bisa kita ciptakan sendiri dalam keluarga. Istana hati itu ada. Disini.

Tentang Nasehat Pernikahan

Banyak tips-tips tentang cara menjaga kelanggengan pernikahan. Semuanya bertujuan baik, supaya kehidupan pernikahan lebih berwarna. Dari sekian banyak nasehat itu, ada beberapa yang cukup nyangkut di benak saya untuk selalu saya camkan bersama pasangan. Apaan ya..mau tahu..yuk mari..

Ingat selalu dengan kata TAHAN. Bukan..bukan jepit..tahan.. #eh tapi TAHAN dari kata bertahan. Mau mempertahankan pernikahan kan..? 

Ini dia singkatan dari TAHAN. Dipraktekkan yaa...

T singkatan dari Terbuka

Suami istri harus selalu bersikap terbuka.  Jangan terlalu introvert. Demi kebaikan, tak ada yang ditutupi rasanya lebih fair. Ya kan..mau berhubungan intim aja berani buka-bukaan sama pasangan kok..masak saat ada masalah malah ditutupi..terbuka ajalah..sehingga mudah dicari solusi bersama. Keterbukaan ini tentunya menyangkut tentang kejujuran latar belakang siapa pasangan kita, bagaimana masa lalunya, keluarganya, pergaulannya dan segala tetek bengek yang berkaitan dengannya kita harus paham luar dalam. Juga keterbukaan dalam pengelolaan keuangan bersama, pekerjaan, aktivitas dan lain sebagainya. Intinya sih, komunikasi harus lancar. Suami pergi kemana, istri harus tahu. Jangan sampai suaminya pergi bersama temannya istri tidak tahu menahu karena suami tidak pamit. Saat ditanya orang suaminya kemana, tidak bisa menjawab. Ladhalah..gimana tuh..

A singkatan dari Asyik

Hubungan pernikahan harus dibuat se-asyik mungkin. Karena yang namanya jenuh itu bisa menyerang hubungan siapa saja. Apalagi jika usia pernikahan itu cukup lama dan begitu-begitu saja. Bosan dong kalau monoton. Makanan aja bisa basi kalau nggak diangetin, hubungan pernikahan juga begitu. Jadi penting banget untuk recharge hubungan suami istri. Ya sesekali bolehlah nonton ke bioskop berdua aja sama pasangan, ngobrol mesra berdua seperti orang kasmaran. Bisa lho, jatuh cinta kedua kali sama pasangan yang sama. Karena cinta itu ibarat tanaman, yang jika dipupuk bisa semakin subur. Kalau didiamkan saja tanpa dirawat, ya bisa tak terurus lalu akhirnya mati. Ada cerita nih, pasangan suami istri yang merayakan kawin emas pernikahannya ditanya apa  resepnya bisa menjaga hubungan sedemikian awetnya. Mau tahu apa jawabannya ? Hush..bukan formalin lho jawabannya. Mereka tak ragu untuk berpegangan tangan, berpelukan dan berciuman saat menjelang tidur malam. Selain itu, mereka sering melakukan ritual mandi berdua. Nah kan..ternyata resepnya sesederhana itu dan cukup ampuh. Biasanya kan yang sudah menikah itu ada rasa malu ya mau mesra-mesraan sama pasangan. Cukup hubungan intim udah. Di luar itu gak pernah mesra layaknya orang pacaran. Ternyata itu yang justru bisa menumbuhkan rasa cinta dan kangen secara terus menerus.

H singkatan dari Hormati dan Hargai

Saling menghormati dan menghargai apapun latar belakang pasangan tentu lebih menentramkan jiwa. Tak perlulah saling mengejek. Sendeso apapun asal pasangan kita. Yoben dia orang ndeso, yang penting cinta mau diapakan lagi..iya kan..? Pun kalo yang ndeso itu kita, tak perlulah pasangan mengungkit kendesoan itu. Cukup Tukul saja yang dindesoin hehe..Perbedaan pendapat pasti ada, cari jalan tengah aja bagaimana supaya hormat dan menghargai itu selalu ada. Hormat menghormati dan saling menghargai ini juga berlaku saat terjadi perbedaan pendapat. Harus ada yang mau mengalah, kalau saling ngotot ya nggak bakal ada titik temu. Nggak jamannya lah saling egois apalagi sampai salah paham. Sakit lho kalo terjadi perselisihan jika sebabnya karena salah paham. Asa nggak nyambung aja gitu..

A singkatan dari Ampun

Saling memaafkan tanpa mengungkit masa lalu tentu lebih menyejukkan hati. Lha wong pasangan sudah minta maaf, mohon ampun dan berjanji untuk tidak mengulangi lagi ngapain diungkit lagi. Yang lalu biarlah berlalu. Semua orang punya masa lalu. Mengampuni lebih baik daripada harus mengungkit-ungkit kesalahan kembali. Toh, kita juga bisa salah dan jauh dari sempurna. Yang penting sekarang bagaimana caranya merangkai masa depan bersama. So sweet kan..

N singkatan dari Nasehat

Boleh kok suami istri saling menasehati. Kalau istri salah, dinasehati gimana cara yang bener. Istri juga jangan ngeyel kalau dinasehati suami. Manut ajalah kalau memang tujuannya untuk kebaikan bersama. Ini berlaku sebaliknya. Kalau suami yang salah, istri jangan segan menasehati dan suami jangan tersinggung merasa digurui. Cari cara yang paling halus untuk saling menasehati. Bicara baik-baik tanpa menuding. Saling mengingatkan dan menasihati supaya hati-hati. Tentu tujuan pernikahan itu untuk kebaikan bersama menuju kebahagiaan kan. Siip..kalo begitu, samakan visi dan misi. Sementara egois yang dominan ditinggalkan dulu.

Nah, itu sebagian nasehat tentang pernikahan. Semoga ada gunanya ya..Sebenarnya tulisan ini lebih ditujukan untuk hubungan pernikahan saya sendiri aja sih.. Sekalian sebagai refleksi di kado pernikahan kami hari ini. Iya, di tanggal ini, sembilan tahun yang lalu kami melangsungkan pernikahan. Harapannya sih, semoga selalu bisa menjaga hubungan ini sampai anak-anak besar, bisa merasakan sampai anak menikah, punya cucu, kawin perak, kawin emas..pokoke awet sampe kaken ninen lah..Segala gangguan, hambatan, godaan dan ancaman semoga bisa lah dilewati..Ammiinn..Ammiinnn..
 

15 comments:

  1. Mantap, nasehat yang menarik dan sangat bermanfaat. TAHAN, ya. Oke deh, akan saya ingat terus sampai nanti saya punya istri, anak, cucu, dan cicit. Aamiin. :)

    Salam kenal, mba Juli. :)
    http://penjajakata.com/

    ReplyDelete
  2. wah jadi pengen nikah ni mbak... :D

    ReplyDelete
  3. Makasih tipsnya, mba. Menikah itu harus siap-siap saling terbuka dan saling percaya. Sip deh tipsnya. Makasih mba

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih kembali mba Alida..senang jika bermanfaat.. :D

      Delete
  4. selamat ulang tahun pernikahan yang ke-9 Mbak, langgeng terus hingga maut memisahkan, amin..
    terimakasih atas nasehat pernikannya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih mba Irawati..bahagia juga yaa.. :D

      Delete
  5. bahagia itu sederhana, bisa menerima dan memberi

    ReplyDelete
  6. jadi pengen cepet-cepet nikah hehe

    ReplyDelete

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya